AKU MAU HIDUP SERIBU TAHUN LAGI
Oleh : Khairil Miswar
Bireuen, 07 Juli 2011
![]() |
Chairil Anwar. Sumber: anton-rustanto03.blogspirit.com |
Dalam puisinya Chairil Anwar berhasrat ingin hidup seribu tahun lagi, namun taqdir Allah berkata lain. Chairil meninggal dalam usia yang sangat muda. Impian untuk hidup seribu tahun kandas setelah ajal keburu menjemput. Kita boleh berencana apa saja termasuk impian untuk menembus langit, namun perlu di ingat bahwa Allah yang menentukan segalanya.
Sangat lumrah jika umumnya manusia takut dengan kematian. Seorang muslim takut mati karena merasa amalnya masih kurang dan dosanya terlalu banyak. Sedangkan kaum atheis takut mati karena mereka tidak bisa lagi menikmati hidup. Jelasnya baik dia umat beragama ataupun kaum atheis sama – sama takut mati meskipun alasan ketakutannya berbeda satu sama lain. Terserah kita takut atau tidak yang pasti setiap yang hidup akan merasakan mati.
Ketakutan Elit Politik
Menjelang pemilukada di Aceh para elit politik khususnya yang berasal dari kalangan “ jagoan “ juga merasa khawatir akan mati. Apalagi mereka sudah merasakan bagaimana nikmatnya menjadi orang-orang terhormat yang setiap hari naik mobil mewah dan berkantor diruangan ber AC. Apalagi setiap bulan bisa terbang kemana saja dengan menggunakan uang rakyat. Mereka bisa berwisata ria dan memenuhi kebutuhan hidupnya hanya dengan menggosok kartu ATM. Wajar jika mereka takut dengan kematian karena kematian akan memusnahkan segala kenikmatan yang sedang mereka rasakan hari ini.
Ketakutan berlebihan terhadap kematian membuat mereka menghalalkan segala cara untuk dapat terus menikmati hidup yang penuh warna-warni. Terserah cara yang mereka lakukan masuk akal atau tidak. Yang jelas mereka ingin tetap hidup abadi. Mereka akan melumpuhkan setiap gerakan yang mereka anggap membahayakan hidup mereka. Walaupun terkadang aksi mereka membuat anak di ayunan tertawa heran, seperti aksi mereka yang membawa draf Qanun tanpa tanda tangan Gubernur ke Mendagri di Jakarta. Entah ini lucu atau tidak yang jelas banyak anak-anak yang tertawa bahkan sampai ada yang terbahak-bahak ketika membaca berita para jagoan sudah sampai ke Jakarta.
Melampaui Batas
Salah satu figur yang diabadikan oleh Allah Swt dalam Al-Qur’an sebagai contoh penguasa zalim yang paling ekstrim dalam sejarah kemanusiaan ialah sosok Fir’aun. Allah Swt menggambarkan bahwa Fir’aun merupakan penguasa yang mempertontonkan sikap melampaui batas. Tidak hanya zalim Firaun bahkan memproklamirkan dirinya sebagai Tuhan penguasa jagad raya. Sifat congkak dan sombong yang dimiliki oleh Firaun ternyata tidak dapat menyelematkannya dari kematian. Firaun mati terhina bersama tentaranya dilaut merah.
Al-Quran juga menceritakan bahwa Firaun dikalahkan oleh Musa As yang tak lain adalah anak angkatnya. Kekalahan Firaun menjadi bukti bahwa setiap kezaliman dimuka bumi akhirnya akan runtuh. Hanya untuk mempertahankan kekuasannya Firaun tega membunuh setiap bayi yang lahir di Mesir. Sifat zalim yang dipertontonkan oleh Firaun seharusnya dapat menjadi pelajaran bagi kita semua. Jangan hanya karena kekuasaan kita menghalalkan segala cara.
Penolakan terhadap calon independen merupakan salah satu contoh kezaliman yang seharusnya tidak terjadi di Aceh. Sikap DPRA yang melakukan voting dan mengesahkan qanun pilkada secara sepihak menjadi bukti bahwa mereka takut kekuasaanya akan runtuh jika harus mengakomodir keterlibatan calon independen. Secara tidak sadar mereka telah mengakui bahwa kekuatan mereka lemah sehingga keberadaan calon independen akan menjadi ancaman baru bagi mereka. Apalagi ada kabar angin yang menyatakan bahwa konsolidasi mereka mulai retak dengan terpecahnya konsentrasi dukungan kepada beberapa calon Gubernur. Informasi yang berkembang sebagian mereka mendukung Irwandi Yusuf dan sebagian yang lain mendukung Muhammad Nazar.
Bahkan beberapa hasil survei baik yang dilakukan oleh ORI, Puskaptis dan lembaga survei lainnya menempatkan Muhammad Nazar dan Irwandi diposisi puncak sedangkan calon dari mereka jauh tertinggal dengan persentase yang menyedihkan. Dengan lemahnya posisi mereka dan kurangnya dukungan dari masyarakat tanpa sadar telah membuat mereka panik seperti panglima kehilangan bedil sehingga mereka harus memainkan jurus mabuk untuk mempertahankan diri dari kepunahan.
Hidup Abadi
Keinginan untuk hidup abadi terus merasuki pikiran mereka. Apalagi dulu ketika konflik mereka terpaksa hidup jauh dari keluarga. Pasca konflik dan tsunami kondisi mereka secara perlahan mengalami perubahan. Sebagaimana kita saksikan hari ini mayoritas perwakilan di DPRA/DPRK berasal dari komunitas mereka. Kenikmatan yang mereka rasakan hari ini tidak mungkin mereka lepas begitu saja. Mereka akan terus berusaha dengan segenap kekuatan untuk terus mempertahankan kejayaan yang pernah mereka capai pada pemilu 2009 lalu.
Mobil mewah, ruang Ac, Study banding dan sejuta kenikmatan lainnya terus merasuki urat-urat dikepala mereka. Rupanya mereka ingin hidup seribu tahun lagi seperti bait puisi yang ditulis Chairil Anwar lebih kurang 68 tahun lalu. Wallahu `Alam.
Artikel ini sudah pernah diterbitkan di Harian Aceh
loading...
KharismaPokerMenjadiSitusBandarQOnlineTerprcayaIndonesia
ReplyDeletePromo yang diberikan :
Minimal DP dan WD Rp. 20.000.
Support bank lokal : BCA, BNI, BRI, MANDIRI, dan DANAMON.
Bisa dimainkan di iPhone, Android, PC / Laptop.
Online 24 jam setiap hari meskipun hari libur nasional.
Link Alternatif Kharismapoker :
www.khpk288.net
www.kharismapkr.com
www.kharismaqiu.com
CS nya yang ramah , siap melayanani anda 24 jam
Bonus REFERRAL 20% setiap minggunya (seumur hidup)
Bonus CASHBACK 0.3- 0,5% setiap hari
Contact resmi kharismaPoker :
Telp :+85588278896
BBM;dc7cdd80
WA: +85588278896